Jumat, 25 Mei 2012

sejarah singkat

Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi semata dan dilakukan di lapangan tertutup. Namun ternyata dalam waktu singkat softball justru menjadi permainan yang banyak digemari masyarakat disana waktu itu. Daya tarik yang utama mengapa permainan ini cepat dicintai masyarakat, karena permainannya berbeda-beda dengan baseball (bisbol). Softball dapat dimainkan oleh setiap orang dengan tidak memandang usia, baik pria ataupun wanita, dan tak memerlukan lapangan yang luas dan yang terutama dapat dimainkan di gelanggang tertutup. Dari Amerika Serikat, olahraga ini berkembang ke Kanada dan dari sanalah softball makin berkembang ke seluruh penjuru dunia.

Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara. Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk itu.

Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball Federation). Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, yang banyak diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya. Dalam menjabarkan peraturan ke bahasa nasional negara anggota, ada ditemui beberapa kesulitan untuk memberi pengertian yang tepat. Hal ini sering pula menjadikan sedikit beda pendapat/perselisihan mengenai peraturan. Untuk mengatasi hal itu, maka bila terjadi kasus demikian, yang dipergunakan pemecahan masalah adalah naskah peraturan aslinya, dalam bahasa Inggris.

Terbentuknya Federasi Softball Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya pertandingan antar negara yang bersifat internasoinal. Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.

Diterimanya Federasi Softball Internasional menjadi anggota Komite Olympiade Internasional, maka peluang softball untuk dipertandingkan di Olympiade di masa-masa mendatang menjadi lebih terbuka. Usaha ke arah itupun telah dirintis, ketika Olympiade Meksiko, Softball menjadi cabang olahraga yang didemonstrasikan, untuk lebih dikenal lagi.

Perkembangan Softball di Asia

Muncul pertama di Amerika Serikat, kemudian Kanada dan negara-negara Barat lainnya, lalu berkembang di Asia. Terutama setelah Perang Dunia II usai, softball semakin menyebar untuk dikenal dan digemari. Di Jepang, Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Softball telah menjadi permainan rakyat. Mingingat pesatnya perkembangan olahraga ini di Asia, dibentuklah Amateur Softball of Asia, yang disingkat ASA-ASIA (Persatuan Softball Amatir se-Asia). Anggotanya antara lain : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangthai, Singapura dan Indonesia.

Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.

Perkembangan Softball di Indonesia

Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah ada yang melakukannya di Indonesia, namun sifatnya maish sangat terbatas. Artinya hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga Softball hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu sampai tahun itu, softball hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga Softball itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangai olahraga baseball.

Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbullah perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya Softball hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Pelembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.


Mengenal Olahraga Softball

Cabang olahraga Softball boleh dikatakan olahraga yang paling digemari anak-anak muda, terutama para pelajar dan mahasiswa. Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang menarik, dengan disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain. Ada beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball sebetulnya bisa berkembang pesat di Indonesial.

1. Faktor lapangan, lapangan permainan Softball tidak terlalu luas, berupa lapangan 4 x 20 meter lebar sisinya (60 feet). Walaupun sudah ada ukuran lapangan tersendiri, tetapi ukuran tersebut dapat diperkecil untuk berlatih dalam permainan ini.

2. Faktor orang, Softball dapat dimainkan oleh setiap orang, tidak memandang usia, baik pria maupuan wanita. Setiap regu terdiri dari 9 orang, dalam permainan ada 2 regu yang berlawanan.

3. Dasar-dasar, dasar untuk permainan Softball, sebetulnya sudah dikenal di Indonesia. Sebagai contoh, adanya permainan kasti dan rounders.

4. Sifat-sifat, olahraga Softball merupakan kombinasi dari olahraga ketangkasan dan otak (pikiran), sehingga mempunyai pengaruh yang baik bagi si pemain.

5. Peralatan, karena Softball adalah olahraga beregu, maka peralatan dapat disediakan bersama. Sehingga harga peralatan yang termasuk mahal dapat dimiliki, secara gotong-royong.

6. Kelanjutan, oleh karena tiap-tiap tahun sudah disusun acara-acara pertandingan,maka kontinuitas permainan dapat terjamin. Seperti kompetisi setempat, kompetisi nasional, kompetisi internasional, Pekan Olahraga Nasional dan sebagainya.


Tuesday, December 09, 2003

Pada tanggal 29 November - 3 Desember 2003 lalu, diada-in turnamen Softball Putra se- Asia yang ke 7 di Manila, Philipphines yang beken dengan khas baju barongnya ( sumpah deh.. mahal banget ). Kejuaraan atawa turnament itu sebagai ajang seleksi Kejuaraan dunia bulan januari 2004 ntar di welington, new zealand (kalo ndak salah). Jadi ceritanya, hanya 3 team teratas di Asia yang layak ikut kejuaraan dunia.
Nah, kebetulan neh.. PB PERBASASI baru aja di bentuk pengurusan baru.. so critanya mo ningkatin lagi kemajuan BaseBall and SoftBall di Indonesia (hidup pengurus baru !!!). Terbukti langkah awal dari pengurus baru, ngeberangkatin team BaseBall Indonesia ke Saporo, Jepang dan Team SoftBall Putra nya ke Manila, Philippinos.
Khususnya persiapan SoftBall untuk kejuaran Asia, pihak PB PERBASASI langsung memanggil para pemain untuk pembentukan team inti dengan pemanggilan para atlet All Star pada kejuaraan NISP Cup, Radjawali Cup dan hasil record dari Kejurnas yang terakhir di laksanakan di Jakarta.
Akhirnya... terkumpul juga 25 pemain dari seluruh Indonesia untuk mengikuti Seleksti Team Indonesia, tapi ada juga pemain yang ngundurin diri karena kesibukan pekerjaan. Hanya dengan waktu 10 hari aja, akhirnya terbentuk juga team Indonesia sebanyak 17 atlet yang rata2 berasal dari DKI Jaya, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Kendala terbesar yaitu... waktu dari mulai terbentuk nya team inti sampai hari "H" nya, hanya tinggal 7 hari aja, blum kita harus latihan sambil ngelakuin ibadah puasa (ada yg puasa... ada yang ngak...)
Kesimpulan nya, team ini sangat terbatas banget waktu latiannya, dan akhirnya pelatih pun ngambil keputusan untuk latihan sehari 2 kali (pagi sore tuh.. bulan puasa lagi) untuk mengejar ketinggalan program latihan yang harus di kerjakan oleh para pemain.
Latih tandingpun beberapa kali di coba lawan Team Pra PON DKI Jaya yang kebetulan pada saat itu Team Pra PON DKI Jaya dalam rangka seleksi terakhir sebelum pencoretan menjadi team inti. Alhasil dari pertandingan uji coba, team Indonesia cukup memuaskan bila di lihat dari grafik perkembangan dari game pertama ke game selanjutnya, dan ada peningkatan baik di lihat dari offence dan defence (kata katanya jadi serius gini ya.. santai lagi agh ). Ada lagi crita yang amat bikin sedih untuk para atlet, yaitu bagi atlit yang asal daerah nya agak jauh dari Jakarta, di minta untuk tidak mudik pada saat Hari Raya Iedul Fitri. Nah lo..., mungkin ngak jadi masalah untuk yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, ya paling tidak yang mudiknya ke Bandung mungkin masih bisa. Peraturan itu di buat karena di takutkan para atlet yang mudiknya jauh (Kaltim, Jatim) ngak bakalan sempet balik ke Jakarta lagi tepat waktu. Karena pada waktu itu udah di tetapkan kalo kita berangkat ke Manila pada Hari Lebaran ke 3 tepatnya tanggal 27 November 2003 jam 04.00 wib sudah berangkat dari Wisma Fair Banks menuju Cengkareng, brangkat pada pukul 06.00 pagi. Jadi, di takutkan bila para atlit di perbolehkan mudik semua ke kampung halaman masing-masing, ntar giliran balik ke Jakarta banyak kendala, ntah itu macet, atau udah ngak kebagian tiket. Nah, kesimpulan nya, para atlit yang mudik nya jauh, ya Lebaran di Senayan aja deh, kan lumayan tuh rame di depan Mesjid ada banyak orang jualan. He he he he...

Akhirnya, hari keberangkatan pun tiba... Semua tim dah kumpul sejak tengah malem, alat-alat udah di beresin malah udah di bersihin sejak sehari sebelumnya. Ini tentunya berjalan lancar karena kinerja yang cukup baik dari pimpinan Pak Kapiten Hardy ama Kopral Roy ( tengkyu banget euy... Salut deh...) beserta anak buah nya yang pada rajin tentunya.
Kita berangkat dari Wisma Fair Banks (masih suka macet nga yaa lift nya hihiihi) menuju bandara Soekarno-Hatta sekitar jam 04.30 pagi dengan menggunakan Bus Damri ( lumayan kok,ada AC nya ).
Kita brangkat dengan pesawat Philippines Airlines tujuan Manila transit di satu jam di Changi Airport Singapore. Akhirnya sampai di Ninoy Aquino Airport sekitar jam 14.00 waktu setempat.
Disana udah ada yang jemput kita tentunya dengan sebuah kendaraan Bus lengkap dengan Guide-nya. Kalo ngak salah namanya Rich. Dalam perjalan dari bandara ke Hotel Traders, Rich sambil cerita tentang kehidupan orang orang di Philippina. Yang saya pengen ketawa, dia bangga banget dengan perkembangan penduduknya yang tiap detik bertambah terus. Lupa lagi deh, pokoknya kalo ngak salah dia bilang kalo di Philiphina ada 3 bayi setiap detik lahir. Akhirnya dengan bangga dia sebutin juga jumlah penduduk Philippina, yaitu sekitar 80 Juta orang. Ya otomatis anak-anak pada ngakak lahh... orang di Indonesia udah ampir 250 Juta mungkin lebih. Rich juga akhirnya malu malu gitu setelah tau kalo di Indonesia lebih besar perkembangan penduduk nya. Dia juga banyak ngasih tau kalo di sekitar tempat Hotel tempat Team Indonesia nginep, banyak yang berjualan makanan dari daging Babi, Tikus, Anjing dan Ular. Agak serem juga tuh pas denger kayak gitu, musti ekstra hati hati lah kalo beli makanan. Tapi... deket Hotel juga Rich bilang kalo banyak Night Entertaiment... HuHuY.... Ini dia nehh....
Tapi ngak kok... kebetulan Team Indonesia kali ini pada alim alim !!.. hehehe (emang team Indonesia yang dulu dulu knapa ? hehehehe)
Sampe di Hotel, kita udah di tentuin pembagian kamar. Satu kamar untuk 2 orang, kamar nya juga bagus kok. Setelah itu semua istirahat untuk persiapan latihan besok pagi. Sayang nya, kita ngak boleh latihan (coba lapangan) di tempat bertanding di Rizal Stadium, katanya belum boleh dipake karena masih ada perbaikan dan persiapan.
Besoknya, jam 11.00 siang kita latihan di tempat yang agak jauh dari Hotel, mungkin sekitar 45 menit menuju tempat latihan. Sekitar 2 jam team Indonesia latihan, langsung pulang menuju hotel. Dalam perjalanan pulang, macet dimana mana. Mungkin ada sekitar 2 jam baru sampe di hotel.
Malem nya, kita harus berangkat ke acara Welcome Dinner dimana semua team peserta dari berbagai negara wajib hadir. Tempat dan acaranya lumayan bagus, ada perkenalan setiap negara peserta, sekalian pembagian sertifikat untuk para Umpire yang baru aja beres pengemblengan untuk kejuaran yang akan di gelar.
Peserta yang ikut dalam kejuaraan ini ada 8 negara, di bagi dalam 2 Group. Group A antara lain Philipphina, China Taipe, India dan Iran. Di Group B terdiri dari Jepang, Hongkong, Thailand dan Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar